Kreasi Batik dari Sumatera Barat
Kreasi Batik dari Sumatera Barat menampilkan Design Baju
batik khas adat kabupaten Dharmasraya oleh setiap perwakilan kelas pada
perlombaan classmeeting SMKN 1 Koto Besar hari ini tanggal 21 Desember 2018.
Banyak siswa yang memiliki Talent Makeup, men Design baju dan modeling.
Perlombaan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat minat yang ada pada
Siswa-siswi SMKN 1 Koto Besar kabupaten Dharmasraya.
Kreasi Batik dari Sumatera Barat menampilkan Disign Baju
batik khas adat Sumatera Barat yang ditampilkan dalam ajang bergengsi
classmeting di SMK Negeri 1 Koto Besar
yang diikuti oleh setiap perwakilan kelas tanggal 21 Desember 2018 yang
lalu. Banyak siswa yang memiliki Talent Makeup, men Design baju dan modeling.
Perlombaan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat minat yang ada pada
Siswa-siswi SMKN 1 Koto Besar kabupaten Dharmasraya.
Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Provinsi
Sumatera Barat, Indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah
Kerajaan Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk
berdasarkan Undang-undang No. 38 Tahun 2003, dan merupakan pemekaran dari
Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Dharmasraya dikenal juga dengan sebutan Ranah
Cati Nan Tigo.
Sejarah Kabupaten Dharmasraya
Nama kabupaten ini diambil dari manuskrip yang terdapat pada
prasasti Padang Roco, di mana pada prasasti itu disebutkan Dharmasraya sebagai
ibukota dari kerajaan Melayu waktu itu. Kerajaan ini muncul setelah kejatuhan
kerajaan Sriwijaya pada abad 13-14, di mana daerah kekuasaan kerajaan ini
merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya sebelumnya, yaitu mulai dari
Semenanjung Malaya hingga Sumatera. Hal ini dapat dibuktikan dari Prasasti
Grahi di Chaiya, selatan Thailand serta catatan dalam naskah Cina yang berjudul
Zhufan Zhi (諸蕃志) karya
Zhao Rugua tahun 1225.
Dan kemudian kerajaan ini menjalin hubungan dengan Kerajaan Singhasari,
sebagaimana yang terpahat pada Prasasti Padang Roco. Selain itu nama
Dharmasraya juga disebutkan dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama sebagai
salah satu daerah vasal. Kabupaten Dharmasraya ini merupakan salah satu dari 3
kabupaten baru hasil pemekaran kabupaten Sawahlunto/Sijunjung sebelumnya, yang
dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2003 tentang pembentukan
Kabupaten Dharmasraya, kabupaten Solok Selatan dan kabupaten Pasaman Barat di
provinsi Sumatera Barat, dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004.
Sahabat semuanya, SMK Negeri 1 Koto Besar saat ini mulai untuk
menunjukan taringnya, tak tanggung-tanggung SMK Negeri 1 Koto Besar di bawah
naungan Bapak Andison,S.Si sungguh sangat insiratif dan patut diacungi jempol
serta perlu dicontoh, tidak hanya kepala sekolahnya yang smart akan perubahan
tetapi juga guru-guru yang hebat serta kompeten dan menyuport segala kreasi
siswa dan siswinya serta mampu untuk memberikan kontribusi aktif di sekolah
yang di pimpinnya.
hari Jum’at yang lalu, tanggal 21 Desember 2018, Pukul 08:00 WIB
dimana siswa-siswi telah selesai mengikuti ujian dan sedang dalam masa
classmeeting. Nah seperti yang satu ini, siswi SMK Negeri 1 Koto Besar
melakukan Makeup dan Design Baju yang bercorak adat dan kebudayaan daerah
kabupaten Dharmasraya. Perlombaan dibuat oleh setiap perwakilan kelas pada
perlombaan class meeting yang berlokasi di SMKN 1 Koto Besar. Banyak diantara
siswi yang memiliki Talent Makeup, men Design baju dan modeling. Melihat dari kreasi
siswa dan siswi yang memiliki ide-ide di kelas ditampilkan dalam perlombaan
ini, semua ide dikumpulkan permasing-masing kelas dan tentunya di koodinasikan
oleh wali kelasnya masing-masing. Perlombaan ini bertujuan untuk mengembangkan
bakat minat yang ada baik itu dibidang make up, fashion maupun modeling
nantinya pada Siswa-siswi SMKN 1 Koto Besar kabupaten Dharmasraya.
Kemudian tidak hanya itu para siswa tak mau kalah dengan
penampilan lainnya dibidang Tarik suara (Solo Song). Banyak diantara siswa yang
memiliki suara yang bagus, berkharisma dan khas dari passionnya masing-masing,
talenta muda mereka yang menggebu-gebu mampu berkarya seajuh ini sangat dan
sangat bagus sekali. Kami berharap dengan kegiatan classmeeting apa yang
dilakukan hari ini mampu memberikan semangat positif dan aktif tidak hanya
menambah pengalaman serta pengetahuan dalam bidang seni dan kreasi tetapi juga
sebagai wadah / sarana hiburan bagi siswa-siswi setelah mengikuti ujian kemarin
di SMK Negeri 1 Koto Besar.
Batik tanah liat (bahasa Minangkabau: batik tanah liek) adalah jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarna. Kain mula-mula direndam selama seminggu dengan tanah liat, kemudian dicuci dan diberi pewarnaan alamiah lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Batik tanah liat (bahasa Minangkabau: batik tanah liek)
Motif batik
Kawung konon diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan
Mataram, dan merupakan salah satu anggota Motif Larangan di samping 7 (tujuh)
motif larangan lainnya seperti Parang, Parang Rusak, Cemukiran, Sawat, Udan
Liris, Semen, dan Alas-alasan. Kawung juga termasuk desain yang sangat tua,
terdiri dari lingkaran yang saling berinterseksi. Motif Batik Kawung dikenal di
Jawa sejak abad 13 yang muncul pada ukiran dinding pada beberapa kuil/candi di
Jawa, seperti Prambanan dan daerah Kediri. Selama bertahun-tahun, patra ini
dilindungi hanya untuk keluarga kerajaan Kraton. Lingkaran-lingkaran, terkadang
diisi dengan dua atau lebih tanda silang atau ornamen lain seperti garis-garis
berpotongan atau titik-titik.
Motif batik Kawung
Kain Batik Parang Barong Garuda Putih Bahan Katun Primisima Halus Baik Untuk Kebaya Jarik Garudo Seserahan Khas Jogja Manten Jarit Pernikahan Jawa Grosir Halus Seragam Batik Bahan Kemeja Rok Lilit Setelan Hitam Coklat Tua Panjang.
Kain Batik Parang Barong Garuda
0 komentar:
Posting Komentar